Pendapatan Underwriting secara konsolidasian tercatat sebesar Rp 2,6 Triliun naik sebesar 11 persen dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp2,3 Triliun.
Adapun untuk Pendapatan Underwriting secara induk sebesar Rp1,15 Triliun naik sebesar sembilan persen dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1,05 triliun.
"Adapun untuk total Aset secara konsolidasian tercatat Rp25,14 Triliun atau naik 16,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 21,58 Triliun," ungkap Tatang.
Sedangkan secara induk total Aset tercatat Rp16 Triliun, naik sebesar 19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp13,5 Triliun.
Sedangkan Ekuitas secara Konsolidasian turut meningkat sebesar 12% dari Rp 9,17 Triliun menjadi Rp 10,28 Triliun, dan tercatat Ekuitas induk mencapai Rp 6,6 Triliun meningkat dari Rp 5,6 Triliun atau meningkat 19 persen dari tahun lalu.
Emiten Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga meraih predikat Financial Strength Rating A- (Excellent) dan the Long-Term Issuer Credit Rating of “a-” (Excellent) dari lembaga pemeringkat bertaraf internasional di bidang asuransi asal Amerika, AM Best, untuk kedelapan kali berturut-turut.