Kemudian, terdapat juga lonjakan frekuensi mencapai rata-rata sekitar 1,3 juta transaksi per hari yang dimana ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia dalam tiga tahun terakhir. Hal ini dikuti pula dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari Rp18 miliar saham per hari.
Inarno menuturkan lompatan transaksi ini merupakan hal yang luar biasa. Sebab tak lepas dari dukungan dan peran serta dari seluruh stakeholder termasuk MNC Sekuritas yang selalu aktif dalam pemberian sosialisasi dan edukasi.
Disisi lain, BEI bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO) terus memberikan perhatian yang besar terhadap kelangsungan infrastruktur perdagangan.
“Kita harus yakin bahwa infrastruktur kita siap menghadapi lonjakan tersebut,”ucapnya.
Sementara itu, terkait beredar kabar Unicorn akan listing di BEI, dibenarkan oleh Inarno. Ia menyatakan bahwa saat ini BEI tengah melakukan diskusi intens dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan stakeholder untuk merumuskan regulasi-regulasi yang memungkinkan dilakukannya IPO.
“Mudah-mudahan tahun ini Unicorn ada dua atau tiga yang masuk di dalam listing BEI,” tutupnya. (TIA)