IDXChannel - Sejumlah big tech Amerika Serikat (AS) seperti Apple, Amazon, Google, hingga Meta melaporkan laporan keuangan mereka sepanjang 2022.
Sayangnya, big tech gagal meredakan kekhawatiran Wall Street tentang perlambatan pertumbuhan dan tantangan yang dihadapi industri di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Saham Apple, Amazon dan induk Google, Alphabet masing-masing turun lebih dari 3% dalam perdagangan setelah jam perdagangan, Kamis (2/2), menyusul hasil pendapatan kuartal musim liburan yang baru dirilis.
Namun secara keseluruhan, saham big tech ini mengalami rebound di awal tahun ini. Saham Alphabet (GOOGL) naik 20,89% sepanjang Januari 2023 setelah di tahun lalu babak belur. Sementara Apple.Inc (AAPL) mencatatkan kenaikan 20,59% dan Meta Platforms Inc. (META) naik tertinggi sebesar 51,33%. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sektor teknologi mulai menunjukkan kebangkitan di mana Indeks Nasdaq melonjak 3,3% pada Kamis setelah Meta mengesankan investor dengan pemotongan biaya dan strategi investasi yang melambat.
Secara keseluruhan, indeks Nasdaq telah meningkat 17,46% sepanjang bulan pertama 2022 meskipun sempat anjlok 14,92% di tahun sebelumnya.
Laporan Keuangan ‘Mixed’
Secara umum, sektor tekno AS ini masih dihantui oleh berbagai ketidakpastian global akibat kondisi makroekonomi yang belum stabil.
Namun, didukung oleh pengumuman kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang melandai sebesar 25 basis poin (bps), sektor ini lumayan terkerek kinerjanya di pasar saham.
Sepanjang 2022, kenaikan suku bunga The Fed yang agresif sangat menyakiti sektor tekno.
Setelah lebih dari satu dekade banyak perusahaan menikmati biaya pinjaman berbunga rendah, kenaikan suku bunga memaksa perusahaan teknologi untuk memikirkan kembali strategi mereka untuk tetap memacu pertumbuhan di tengah meningkatnya biaya operasional.
Tercermin dari beberapa laporan keuangan perusahaan yang masih belum sepenuhnya dapat menyesuaikan keuntungan.
- Meta
Meta kemarin (2/2) merilis pendapatan per saham atau Earning per Share (EPS) sebesar USD1,76 dan pendapatan sebesar USD32,17 miliar, mengalahkan ekspektasi pasar sebesar USD31,53 miliar.
Berbagai faktor ekonomi makro mempengaruhi harga saham Meta, yang turun lebih dari 60% sepanjang 2022. Sebagai perbandingan, indeks S&P 500 yang banyak memuat saham-saham tekno, turun hampir 40% di periode yang sama. Namunm META berhasil rebound di awal tahun ini didorong oleh rencana efisiensi di beberapa lini bisnis.