Penyebab Terjadinya Bull and Bear
Beberapa hal disinyalir menjadi pemicu terjadinya kondisi Bull and Bear. Kondisi Bullish, misalnya, terjadi karena inflasi yang rendah, suku bunga stabil, valuasi perusahaan yang rendah dan pertumbuhan ekonomi negara yang semakin baik.
Mengenal Apa itu Bull dan Bear Market dan Cara Membedakannya. (FOTO : MNC MEDIA)
Sedangkan kondisi Bearish terjadi karena inflasi yang tinggi, suku bunga yang tidak stabil, nilai mata uang yang fluktuatif dan perekonomian negara yang kurang baik.
Contohnya, pada awal tahun 2020 saat pandemi COVID-19 mulai terjadi, pasar saham Indonesia sempat mengalami kondisi bearish.
Namun, akhir tahun 2020 saat vaksin mulai ditemukan dan vaksinasi dilakukan secara massal, kepercayaan investor saham meningkat dan pasar justru berbalik arah menjadi bullish.
Strategi Antisipasi Fenomena Bull and Bear
Jika Anda merupakan trader saham yang aktif bertransaksi jual beli saham, Anda perlu memperhatikan kondisi perusahaan secara keseluruhan agar Anda tidak perlu salah langkah.
Sebagai contoh, jika Anda sudah terlanjur memiliki saham perusahaan tertentu dan kondisinya sedang bearish, Anda tidak perlu panik karena kondisi tersebut hanya berlangsung sementara waktu.
Strategi yang dapat Anda ambil untuk mengamankan modal Anda adalah dengan cara cut loss untuk sementara waktu, sehingga kerugian tidak terlalu dalam.
Namun, jika Anda meyakini kondisi bearish tidak akan berlarut-larut, Anda dapat menahan saham yang Anda miliki atau bahkan melakukan akumulasi lebih lanjut di harga bawah.
Di lain sisi, kondisi Bullish merupakan kondisi terbaik untuk Anda menjual saham Anda. Anda pun akan mendapatkan keuntungan dari capital gain. Pastikan Anda memiliki Target Price yang sudah ditetapkan di awal untuk merealisasikan keuntungan.
Itulah penjelasan apa itu Bull dan Bear Market. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. (MYY)