IDXChannel – Mengenal instrumen derivatif bisa membantu Anda memilih instrumen investasi yang tepat. Instrumen-instrumen derivatif seringkali digunakan oleh para pelaku pasar untuk melindungi nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
Derivatif ini juga digunakan investor perorangan, perusahaan atau lembaga keuangan, dan manajemen investasi untuk mengelola posisi mereka terhadap risiko pergerakan saham, suku bunga, dan nilai tukar, agar tidak mempengaruhi nilai fisik produk yang menjadi acuannya.
Ada beberapa instrumen keuangan yang termasuk ke dalam instrumen derivatif. Simak ulasan IDXChannel berikut ini agar Anda dapat mengenal instrumen derivatif dalam dunia keuangan.
Apa itu instrumen derivatif?
Sebelum mengenal instrumen derivatif, terlebih dahulu Anda harus mengetahui pengertian dari derivatif. Dalam dunia keuangan (finance), derivatif merupakan kontrak perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk menjual atau membeli aset maupun komoditas.
Kontrak tersebut berfungsi sebagai objek perdagangan. Dibanding memperjualbelikan fisik asetnya, para pelaku pasar membuat perjanjian untuk mempertukarkan uang, aset, atau bahkan suatu nilai yang pada masa yang akan datang mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok atau komoditas induk.
Derivatif menjadi instrumen investasi yang terdiri atas beberapa produk keuangan dan telah diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Berbagai produk keuangan tersebut seperti saham, mata uang, obligasi, tingkat suku bunga, indeks saham, indeks obligasi, dan lain sebagainya. Sementara itu, produk derivatif lainnya yang merupakan komoditas akan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Instrumen investasi memiliki risiko tinggi karena lebih memanfaatkan perkiraan harga di masa depan dengan potensi return/ imbal hasil yang besar.