Akhmad Fajar Eka/SEO
IDXChannel - Kategori saham jarang diketahui banyak orang. Karena itulah lewat artikel ini akan mencerahkan hari Anda dan menambah wawasan Anda.
Seperti diketahui ada tiga kategori saham yaitu First Liner, Second Liner, dan Third Liner. Ketiganya memiliki ciri dan perbedaannya tersendiri,
Lalu apa saja penjelasan kategori saham? Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.
Tentang Kategori Saham
Tentunya ada beberapa karakteristik yang berbeda, investor dapat menyesuaikan pilihan sahamnya dengan profil risiko dan tujuan masing-masing. Bagi investor pemula pun wajib memahami ketiga kategori agar kualitas setiap saham bisa dibedakan dengan mudah. Berikut penjelasan dari 3 kategori saham.
1. First Liner
Kategori saham yang pertama yaitu first liner, first liner adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun. Bisa dibilang,kategori saham ini punya bobot besar dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.
Karena saham first liner merupakan tingkatan kategori saham tertinggi dibanding Second Liner, dan Third Liner. Bagi Anda yang ingin melakukan investasi saham dalam waktu jangka panjang, kategori saham first liner cocok bagi Anda. Karena pergerakan harga saham first liner tidak terlalu fluktuatif.
Namun, kategori saham ini kurang menarik untuk trading jangka pendek karena tingkat fluktuasinya rendah. Maka dari itu, saham first liner cocok dijadikan investasi jangka panjang karena mayoritas memiliki likuiditas yang bagus. Artinya, target pasar mudah ditemukan dan mudah diperdagangkan baik jual dan beli karena memiliki banyak peminat.
Faktor lainnya dari kategori saham ini yaitu, beberapa saham first liner juga termasuk kategori blue chip, yakni saham yang sudah mature dengan kinerja keuangan yang stabil setiap tahunnya.
Contoh saham first liner adalah Bank BCA, Bank BRI, Telkom Indonesia, Bank Mandiri, dan masih banyak lagi.
2. Second Liner
Second liner merupakan kategori saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar medium antara Rp500 miliar – Rp10 triliun.
Perbedaan dari saham first liner yaitu pergerakan saham second liner lebih fluktuatif, karena tingkat kapitalisasi pasarnya jauh lebih rendah. Akan tetapi rata-rata saham second liner cukup likuid.
