Karena kategori saham second liner pergerakannya lebih fluktuatif, banyak trader yang melakukan trading, baik swing trading maupun super trader. Apalagi, harga per lembar saham second liner tergolong lebih murah. Maka dari itu, kategori saham second liner menjadi favorit trader untuk melakukan trading.
Akan tetapi tetap harus diperhatikan ketika ingin melakukan investasi atau trading di saham second liner dengan menganalisis secara fundamental, teknikal, maupun tingkat likuiditasnya. Contoh saham second liner seperti, AKR Corporindo, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk,PT Alam Sutera Realty Tbk, dan PT Metrodata Electronics Tbk.
Mengenal Kategori Saham yang Jarang Diketahui Banyak Orang. (FOTO : MNC Media)
3. Third Liner
Kategori saham Third liner merupakan kategori saham yang tergolong terendah, karena Third liner adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp500 miliar. Lebih rendah dari kategori sebelumnya.
Kategori saham third liner ini merupakan saham yang sepi peminat. Dengan kapitalisasi pasar yang sangat kecil, pergerakan harga saham third liner sangat berfluktuatif. Soalnya, jika ada transaksi keluar-masuk sekitar Rp1 miliar saja, harga sahamnya bisa bergerak liar.
Dan kelemahan saham third liner adalah tingkat likuiditas yang kurang bagus. Artinya, seorang trader bisa saja melakukan trading atau investasi, tetapi belum tentu bisa menjualnya.
Karena hal tersebut, banyak scalper atau investor yang bermain di saham third liner ini karena para scalper menjual sahamnya dalam waktu yang sangat pendek (bisa hitungan menit atau jam dalam satu hari yang sama). Alasanya scalper ingin mendapatkan keuntungan besar dalam jangka intraday atau kurang dari sehari.
Contoh saham third liner adalah Envy Technologies (ENVY), PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG), PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII), dan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE).
Itulah penjelasan tiga kategori saham dapat Anda pelajari cermat. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.