IDXChannel - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap proyek hilirisasi kelapa di Morowali, Sulawesi Tengah memasuki babak baru setelah investor asal China menanamkan modalnya.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani mengatakan nilai investasi tersebut setara USD100 juta atau sekitar Rp1,66 triliun (asumsi kurs JISDOR BI 2 Desember 2025 Rp16.632,00).
"Investasi yang masuk kurang lebih USD100 juta, tetapi penciptaan lapangan pekerjaannya ini mencapai 10.000 orang," kata Rosan di hadapan Komisi XII DPR RI, Selasa (2/12/2025).
Pabrik itu ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2026. Rosan menyebut proyek ini dapat memacu kapasitas pengolahan hingga 500 juta butir kelapa per tahun.
Dia mengungkapkan bahwa sebelum pabrik ini direncanakan, sebagian besar kelapa Indonesia justru diekspor ke China tanpa proses pengolahan di dalam negeri. Perubahan itu dimulai ketika pemerintah memutuskan untuk mendatangi langsung investor di China.
Dia menceritakan langkah diplomasi ekonomi tersebut dilakukan agar industri pengolahan dibangun di Indonesia, bukan di luar negeri.
"Dan karena sebab itu kita terbang ke sana, meyakinkan mereka untuk membuka pabriknya di sini," ucapnya.