Bullish diambil dari kata bull atau kerbau jantan, pergerakan harga yang naik digambarkan seperti kerbau yang menyundul tanduknya ke atas. Tren bullish bisa terjadi selama berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun tergantung kondisi yang terjadi.
Namun tren bullish juga tidak terjadi selama-lamanya. Setelah tren ini usai, pergerakan harga saham memasuki titik jenuh dan turun lagi (koreksi/normalisasi). Tren bullish digambarkan dengan grafik yang tampak naik seperti anak tangga.
2. Bearish
Kebalikan dari tren bullish atau uptren, tren bearish terjadi ketika pergerakan harga saham cenderung menurun karena lebih banyak aksi jual dibanding aksi beli. Tren ini dapat juga disebut dengan downtren.
Sama seperti tren bullish, tren bearish juga bisa terjadi selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Saat terjadi tren bearish, portofolio investor biasanya bakal memerah, dan ada pula yang ‘nyangkut’ di saham-saham tertentu.
Tren bearish bisa dipicu karena banyak faktor. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang melambat dan tidak memuaskan investor, kondisi geopolitik global dan kawasan tertentu, dan lain-lain. Grafik tren bearish tampak seperti anak tangga menurun.