IDXChannel – Saham PT Astra International Tbk (ASII) mengalami tekanan jual yang signifikan sejak pekan lalu, membawa harga saham konglomerat otomotif tersebut ke level terendah sejak Agustus 2021.
Ditambah, aksi pangkas rekomendasi ala JP Morgan dan Macquarie semakin membawa kabar negatif ke saham yang digenggam oleh 114 ribu investor itu.
Sebelum rebound 0,50 persen ke Rp5.075 per saham pada Jumat (26/1/2024), saham ASII sempat melemah selama 9 hari beruntun.
Investor asing sudah melepas saham ASII dengan nilai jual bersih (net sell) Rp997,23 miliar hanya dalam sepekan di pasar reguler. Dalam sebulan, net sell asing mencapai Rp2,10 triliun di pasar reguler.
Pada Senin (22/1), saham ASII merosot 2,34 persen di tengah adanya transaksi jumbo atas saham tersebut di pasar negosiasi pada penutupan perdagangan sesi pertama hari tersebut dengan nilai Rp1,56 triliun.
Data perdagangan menunjukkan jumlah volume yang diperdagangkan di pasar negosiasi mencapai 3,07 juta lot atau 307,43 juta lembar saham. Harga rata-rata transaksi mencapai Rp5.097 per saham.
Seiring ada aksi nego jumbo tersebut, JP Morgan menurunkan peringkat saham ASII dari neutral menjadi underweight pada riset yang dirilis Senin (22/1). JP Morgan juga memangkas target harga dari Rp5.500 per saham menjadi Rp4.650 per saham.
Analis JP Morgan Sekuritas Indonesia menggarisbawahi risiko masuknya produsen mobil listrik (EV) China BYD ke Indonesia yang berpotensi menggerus pangsa pasar ASII, yang selama ini menjadi penguasa otomotif di Tanah Air, hingga 8 persen mulai 2025.
“Masuknya BYD ke Indonesia lebih cepat dari ekspektasi kami sebelumnya dan Astra dipastikan tidak ikut serta dalam distribusi. Kami yakin masuknya BYD akan menghasilkan perubahan paradigma dan hilangnya pangsa pasar sebesar 8% bagi Astra dalam dua tahun ke depan,” kata analis JP Morgan, dikutip IDXChannel, Minggu (28/1).
“Kami percaya baik investor asing maupun domestik tidak punya alasan untuk memiliki Astra, bahkan pada level ini,” imbuh analis JP Morgan.
Sementara, Macquarie memberikan rating neutral dengan target harga Rp5.650 untuk saham Astra usai menggelar investor call dengan Head of Investor Relations Astra Tira Ardianti dalam rilis terbaru pada 25 Januari lalu.
Menurut pemaparan Macquarie, ASII tetap optimis sekaligus hati-hati terhadap proyeksi kinerja tahun penuh 2024, sembari mempertahankan strategi otomotif yang ada.
Menurut hemat Macquarie, kasus uji (test case) untuk melihat dampak terhadap volume penjualan 4W (kendaraan roda empat) Astra setelah peluncuran penuh pesaing pesaing BEV (macam BYD, Great Wall Motor, VinFast, dll) EV akan terlihat di kuartal II-2024.
ASII sendiri tetap fokus pada strategi kendaraan hibrida (hybrid) 4W sebelum peluncuran BEV Toyota. Kendaraan hibrida mendominasi penjualan EV di Indonesia; ASII memegang pangsa pasar sekitar 68 persen.
Astra, masih mengutip Macquarie, juga mengharapkan prospek penjualan yang lebih kuat di semester II-2024 pasca-pemilu 2024. Produksi domestik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali normal setelah investigasi atas kasus skandal pengujian keselamatan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Astra mengantisipasi ketahanan pasar 2W (kendaraan roda dua alias motor) lebih tinggi dari 4W selama tahun pemilu ini.
Penurunan perkiraan pangsa pasar 4W ASII menjadi sekitar 52 persen di tahun penuh 2024. Sementara, jelas Macquarie, pangsa pasar pemain BEV baru bisa naik menjadi sekitar 9 persen pada 2026.
ASII bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar yang relatif stabil secara tahunan (YoY) untuk segmen 2W/4W, dengan target pangsa pasar >50 persen untuk 4W.
Selain kedua proyeksi di atas, rekomendasi beli (buy) diberikan oleh dua sekuritas, yakni Trimegah Sekuritas dan RHB Sekuritas, dalam riset teranyar. Sementara, 3 sekuritas lainnya memilih hold (tahan) dalam riset terbaru mereka. (Lihat tabel di bawah ini.)
Rentetan Kabar Negatif
Kabar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut pemerintah memiliki opsi untuk menaikkan pajak kendaraan pribadi yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) menjadi sentimen negatif teranyar untuk ASII, yang merupakan raksasa otomotif konvensional Tanah Air.
Luhut mengatakan kenaikan pajak itu bertujuan agar pemerintah bisa mempunyai kapasitas fiskal yang lebih luas untuk membiayai atau berikan subsidi terhadap transportasi masal.
"Kami tadi rapat dan berpikir untuk menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik sehingga nanti itu bisa memberikan subsidi ongkos-ongkos seperti LRT atau kereta cepat," kata Luhut dalam sambutannya dalam sebuah video yang diputar pada peresmian peluncuran jenama dan produk kendaraan berbasis baterai Build Your Dreams (BYD).
Peningkatan pajak kendaraan konvensional itu juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi masal. Sehingga masalah polusi udara lewat kendaraan bisa berkurang.
Kabar di muka menambah sentimen negatif sebelumnya, yakni soal manipulasi uji keselamatan tabrakan yang dilakukan Daihatsu Motor Co. Ltd Jepang yang turut berimbas ke ASII dan entitas terafiliasinya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Manajemen Astra International pun membuka suara mengenai skandal uji tabrak Daihatsu Jepang.
Corporate Secretary ASII, Gita Tiffany Boer mengungkapkan, ADM adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki perseroan sebesar 31,87 persen. Sisanya dikuasai oleh Daihatsu Motor Co., Ltd dan Toyota Tsusho Corporation.
ADM ditegaskannya, bukan perusahaan terkendali perseroan. ADM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan bermotor roda empat dengan merek Daihatsu atau merek lainnya di Indonesia.
"Kami sudah meminta tanggapan dan masukan dari ADM. Terkait kegiatan ekspor ADM, dampak finansial terhadap perseroan dari penghentian sementara sebagian ekspor ADM tidak bersifat material," jelas Gita dalam Keterbukaan Informasi BEI, Kamis (4/1/2024).
Dia mengatakan, perseroan telah menyampaikan semua informasi material yang dapat memengaruhi harga saham ASII.
"Sebagai perusahaan tercatat, perseroan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan pasar modal Indonesia mengenai keterbukaan informasi," imbuh Gita.
Sementara itu, dalam Keterbukaan Informasi BEI, Wakil Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor, Erlan Krisnaring Cahyono memberikan klarifikasinya dalam surat yang dilampirkan manajemen ASII.
"ADM tidak menutup pabrik domestik ADM di Indonesia," ujarnya.
Erlan menegaskan, produksi dan distribusi kendaraan Daihatsu di Indonesia tetap berjalan normal. Pun dengan kegiatan ekspor, di mana ADM telah mendapatkan konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor dan sudah memenuhi regulasi yang berlaku di negara tujuan ekspor tersebut.
"ADM telah kembali melakukan pengiriman ekspor secara bertahap mulai 26 Desember 2023 ke lebih dari 60 negara tujuan ekspor," terangnya.
Sebelumnya, pada September tahun lalu, beredar video yang memperlihatkan sejumlah skuter matik Honda besutan PT Astra Honda Motor (AHM) yang menggunakan rangka eSAF patah. Setelah ditelisik, ternyata rangka yang digunakan berkarat dan keropos sehingga tak mampu menahan beban.
AHM bersama Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun melakukan pemeriksaan.
Direktur Marketing PT AHM Octavianus Dwi mengatakan, berdasarkan investigasi awal, tidak ditemukan masalah dalam proses produksi rangka eSAF dan sudah sesuai standar global. Hal tersebut juga diakui oleh KNKT dan Kemenhub saat melakukan evaluasi. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.