Saham FREN tak bergerak sejak 23 Agustus 2024.
FREN masuk papan pemantauan khusus sejak 31 Mei 2024, dikenakan notasi 1.
Notasi 1 berarti harga rata-rata saham di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51; dan dalam kondisi likuiditas rendah dengan rata-rata harian nilai kurang dari Rp5.000.000 dan volume kurang dari 10.000 selama 3 bulan terakhir.
Kemajuan proses merger EXCL dan FREN memunculkan kabar pasar baru, yakni peluang masuknya unit bisnis Grup Salim, PT Mega Akses Persada alias FiberStar, untuk ambil bagian dalam entitas hasil gabungan kedua emiten tersebut.
Hanya saja, belum ada keterangan resmi mengenai rumor tersebut.
Sebelumnya, DealStreetAsia melaporkan, pada 15 Agustus 2024, XL Axiata dan Smartfren telah melanjutkan pembicaraan merger yang akan menciptakan entitas senilai USD3,45 miliar (Rp54,2 triliun) dengan menunjuk penjamin emisi (underwriter).
Namun, hingga saat ini, belum ada keterbukaan informasi baik dari kedua belah pihak terkait kabar pasar ini.
Diwartakan pada 15 Mei 2024, penandatangan antara induk usaha EXCL dan pengedali FREN berupa Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger.