Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh perkembangan negosiasi nuklir AS-Iran yang kembali digelar di Roma. Titik krusial dalam pembahasan adalah aktivitas pengayaan uranium oleh Iran.
AS mendesak penghentian penuh, sementara Iran tetap bersikukuh pada hak pengayaan untuk kepentingan damai.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas ekonomi atau uang beredar (M2) pada April 2025 tetap tumbuh sebesar 5,2 persen secara tahunan, meski melambat dibanding Maret yang mencapai 6,1 persen. Total uang beredar tercatat sebesar Rp9.390 triliun.
“Untuk perdagangan Senin mendatang, mata uang Rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif namun tetap menguat di rentang Rp16.140-Rp16.220,” ujar Ibrahim.
(DESI ANGRIANI)