Lalu ada PT Sarana Majemuk Indonesia yang mengakuisisi 8,66 persen saham MENN. Tak diketahui siapa orang-orang atau penerima manfaat akhir (ultimate beneficiary owner) dari entitas-entitas usaha tersebut.
Edrick menyebut, transaksi itu mengakibatkan perubahan pengendalian atas saham MENN. Dia mengklaim pengendali baru tidak ada hubungan apapun dengan pemilik lama, sehingga bakal ada pergantian jajaran direksi dan manajemen perseroan.
"Pembeli saham adalah pihak yang tidak terafiliasi dengan perseroan," katanya.
Dia mengatakan, transaksi ini hanya pengambilalihan saham saja dan tidak ada perubahan kebijakan terkait operasional dan bisnis MENN. Dia menyebut, belum ada rencana aksi korporasi setelah akuisisi ini.
"Perseroan belum merencanakan aksi korporasi, berfokus ke bisnis yang berjalan guna mempertahankan biaya operasional Perseroan dan gaji supaya tidak terjadi PHK," ujar Edrick.
Saham MENN menyentuh batas auto reject atas (ARA) menjelang penutupan sore ini. Harga sahamnya naik 10 persen ke Rp66 dan sudah melesat 550 persen dalam setahun terakhir.
(Rahmat Fiansyah)