Porsi proyek infrastruktur dalam portofolio kontrak perseroan meningkat signifikan sejalan dengan langkah transformasi bisnis perseroan untuk peningkatan di bisnis infrastruktur, pasca kehadiran PT Global Dinamika Kencana (GDK) sebagai pengendali baru.
Di sisi lain, neraca perusahaan dalam kondisi yang prima, di mana posisi rasio debt to equity yang rendah sebesar 0,5x dan kondisi likuiditas sangat likuid dengan level current ratio sebesar 1,3x.
Terjadi peningkatan pada aset investasi perseroan pasca akuisisi 35% kepemilikan di PT Dirgantara Yudha Artha (DYA). Hingga saat ini, perseroan masih menjalani program pembelian kembali saham (share buyback) dengan realisasi saham yang dibeli hingga September sebanyak 290.256.900 lembar.
Perseroan optimis di tahun 2023 akan mampu menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik, meskipun dibayangi dengan perkiraan resesi global dan tekanan terhadap laju pertumbuhan ekonomi domestik.
Perseroan saat ini memiliki modal yang kuat dalam mengoptimalkan pertumbuhan ke depan baik berupa posisi neraca keuangan yang solid, operasional yang semakin efisien, peningkatan pada segmen infrastruktur dan selesainya proses konsolidasi dan sinergi di bisnis jasa konstruksi dengan PT Dirgantara Yudha Artha.
“Tahun ini kami telah menyelesaikan proses konsolidasi yang salah satunya menghasilkan efisiensi, begitu juga dengan strategi peningkatan di bisnis infrastruktur yang sudah terlihat dari realisasi perolehan kontrak proyek infrastruktur yang signifikan. Pencapaian-pencapaian tersebut semakin memperkuat optimisme Perseroan untuk terus tumbuh ke depan," ujar Heru.
(FRI)