sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Microsoft hingga Nvidia Kerek Sektor Tekno AS, GOTO Cs di RI Gimana?

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
21/11/2023 15:29 WIB
Saham sektor tekno di pasar modal Indonesia masih berjuang memperbaiki kinerja sepanjang tahun ini.
Microsoft hingga Nvidia Kerek Sektor Tekno AS, GOTO Cs di RI Gimana? (Foto: MNC Media
Microsoft hingga Nvidia Kerek Sektor Tekno AS, GOTO Cs di RI Gimana? (Foto: MNC Media

Berdasarkan data BEI, per Senin (20/11/2023), IDXTECHNO minus paling dalam mencapai 17,27 persen secara year to date (ytd). Di urutan ke dua, indek sektor energi atau IDXENERGY tertekan 13,04 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sementara, sektor yang berkinerja paling moncer adalah IDXINFRASTRUCTURE dengan kinerja naik 73,25 persen YTD. Peningkatan kinerja sektor infrastruktur tak lain tak bukan adalah berkat kenaikan kinerja saham PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN). Pasalnya, harga saham perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu tersebut terhitung melonjak hingga 772 persen dari posisi harga perdananya di level Rp780 per saham.

Sejumlah saham teknologi berkinerja buruk sepanjang tahun ini. Kinerja saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) berkinerja paling buruk dengan penurunan year to date (YTD) mencapai 81,12 persen.

Diurutan kedua, saham PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) tertekan hingga 78,19 persen meskipun belum lama melantai di bursa saham RI.

Saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) tertekan paling dalam ketiga dengan penurunan 73,12 persen YTD pada perdagangan hari ini hingga pukul 14.54 WIB.

Adapun dalam sepekan terakhir, saham dengan jumlah investor terbanyak, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mulai memperbaiki posisi setelah sebelumnya sempat menuju level Rp50 per lembar saham atau gocap.

GOTO mencatatkan kinerja moncer dengan kenaikan 8,64 persen dalam sepekan. Saham PT WIR Asia Tbk (WIRG) juga menguat 3,57 persen dalam sepekan terakhir. WIRG merupakan emiten yang ikut dimiliki oleh Grup Salim. Secara YTD, saham WIRG tertekan 5,69 persen.

Meski sahamnya sering naik turun, GOTO selalu menjadi penggerak pasar, utamanya bagi sektor tekno mengingat jumlah investornya yang cukup besar. Saham ini juga sering masuk jajaran saham yang paling aktif ditransaksikan, baik oleh investor domestik maupun asing.

Kinerja keuangan GOTO juga masih rugi di mana di Akhir Oktober lalu, GOTO melaporkan rugi bersih hingga kuartal III 2023 sebesar Rp9,59 triliun. Angka tersebut lebih rendah 54 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp20,91 triliun.

Rugi bersih periode berjalan untuk kuartal ketiga 2023 membaik 28 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan 65 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai minus Rp2,4 triliun. 

Perbaikan ini dihasilkan dari monetisasi dan pengurangan insentif serta beban pemasaran sebesar 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Itu berarti ada penghematan sebesar Rp2,1 triliun untuk kuartal ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perseroan juga mencatat penurunan sebesar 19 persen pada beban operasional tetap dan penurunan lebih dari 25 persen untuk biaya terkait cloud dan infrastruktur TI, yang merupakan bagian terbesar dari beban pokok pendapatan. Penghematan tersebut secara keseluruhan berjumlah Rp2,5 triliun dalam bentuk penghematan beban operasional tetap dan beban cloud dan TI yang disetahunkan. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement