sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Minat Pasar Kian Besar, IPO Perusahaan EBT Wajib Dicermati

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
15/10/2024 08:50 WIB
Perusahaan berbasis energi baru terbarukan (EBT) diproyeksi menjadi salah satu sektor yang meramaikan pasar penawaran umum perdana saham atau IPO.
Minat Pasar Kian Besar, IPO Perusahaan EBT Wajib Dicermati. (Foto MNC Media)
Minat Pasar Kian Besar, IPO Perusahaan EBT Wajib Dicermati. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan berbasis energi baru terbarukan (EBT) diproyeksi menjadi salah satu sektor yang meramaikan pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di dalam negeri. Sebab, minat pasar terhadap sektor ini semakin besar.

Hal itu tercermin dari sejumlah perusahaan EBT yang melakukan IPO dalam lima tahun terakhir yakni PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

EY Indonesia Strategy and Transactions Partner, Reuben Tirtawidjaja mengatakan, meskipun jumlah IPO perusahaan EBT mungkin tidak terlalu mengesankan, namun harga saham perusahaan-perusahaan tersebut telah meningkat setidaknya 30 persen pada 30 September 2024 sejak penawaran perdana. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor.

“Mengingat komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 dan antisipasi kebijakan yang menguntungkan dari pemerintahan baru terhadap industri energi terbarukan, diharapkan lebih banyak perusahaan energi terbarukan akan melakukan IPO di tahun-tahun mendatang,” kata Reuben dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (15/10/2024).

Sementara itu, dari sisi global, IPO pada sisa kuartal IV-2024 diperkirakan akan dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral, perkembangan geopolitik, dan hasil Pemilu Amerika Serikat (AS).

EY Global IPO Leader George Chan menyampaikan, optimisme dipicu oleh penurunan suku bunga dan penurunan inflasi, yang kemungkinan akan mendorong pencatatan saham baru dan kebangkitan sektor-sektor yang sensitif terhadap biaya pinjaman.

“Kinerja yang kuat di pasar-pasar utama seperti Amerika Serikat, Eropa dan India diperkirakan akan mendukung aktivitas IPO,” kata George.

George menuturkan, pencatatan saham lintas batas negara harus terus berkembang, dan debut publik yang signifikan, terutama yang didukung oleh perusahaan private equity (PE) dan dari spin-off dan pemisahan, sudah diantisipasi. Sebab, mereka mencari titik masuk publik yang menguntungkan.

“Investor bersiap menghadapi paruh kedua tahun 2024 yang lebih bergejolak. Ketika inflasi dan suku bunga menurun, faktor-faktor baru lainnya akan menjadi prioritas dalam memengaruhi keputusan IPO,” ujar George.

Dalam lingkungan dengan ketidakpastian yang meningkat ini, lanjut George, masuknya pasar pada waktu yang tepat dan narasi ekuitas yang menarik sangatlah penting untuk bisnis yang ingin memanfaatkan peluang IPO.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement