Emas stabil di atas USD1.982 per troy ons pada Senin (20/11) setelah naik lebih dari 2 persen pada minggu lalu. Harga emas didukung oleh berkurangnya inflasi AS yang meningkatkan harapan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) telah mencapai akhir dari siklus pengetatan.
Sementara. para pedagang kini mengalihkan fokus mereka ke potensi penurunan suku bunga tahun depan.
Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah lagi pada pertemuan Desember. Sementara pasar melihat peluang 30 persen bahwa The Fed dapat mulai menurunkan suku bunga pada awal Maret 2024.
Di Asia, People's Bank of China (PBoC) mempertahankan suku bunga pinjaman pada penetapan November seperti yang diperkirakan secara luas.
Suku bunga dasar pinjaman (loan prime rate/LPR) satu tahun, yang merupakan fasilitas pinjaman jangka menengah yang digunakan untuk pinjaman korporasi dan rumah tangga, tidak berubah pada rekor terendah sebesar 3,45 persen.
Sementara, suku bunga lima tahun, yang menjadi acuan untuk hipotek, dipertahankan pada 4,2 persen untuk bulan kelima berturut-turut.
Keputusan tersebut diambil setelah bank sentral pada pekan lalu mempertahankan suku bunga antar bank jangka menengah tetap stabil karena data aktivitas perekonomian China sepanjang Oktober yang beragam.
Dengan hambatan dari sektor properti yang semakin dalam meskipun ada banyak langkah stimulus dari pihak berwenang.
Batubara berjangka Newcastle diperdagangkan di level USD 123,25 per ton pada perdagangan akhir pekan lalu. Harga batu bara disebut tengah mendekati titik terendah dalam dua tahun sebesar USD117 yang dicapai pada 1 November lalu.
Penurunan harga batu bara ini terutama disebabkan oleh kelebihan pasokan di pasar batu bara China, yang disebabkan oleh peningkatan produksi dalam negeri dan lonjakan besar impor batub ara.
China dilaporkan telah meningkatkan produksi batu bara sejak krisis listrik 2021 untuk mencegah terulangnya krisis listrik, dan produksi tahun ini berada di jalur yang tepat untuk mencetak rekor baru.
Situasi ini semakin diperburuk dengan peningkatan impor batu bara sebesar 73 persen selama sembilan bulan pertama tahun ini, yang didorong oleh pasokan global yang lebih terjangkau.
Akibatnya, pasar batu bara telah berubah dari situasi kelangkaan yang terjadi beberapa tahun lalu. Kondisi ini sempat menyebabkan kekurangan listrik secara luas dan menyebabkan pasokan batu bara tersedia dalam jumlah besar.
Pada perdagangan awal pekan, tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Desember 2023 berada di level MYR3.949 per Metrik Ton (MT) pada perdagangan awal pekan.
Harga CPO pekan lalu sempat ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (17/11) di bursa berjangka Malaysia. Harga minyak sawit turun imbas pelemahan minyak kedelai dan harga minyak mentah yang juga masih dalam tren bearish.
Sementara, dalam sepekan lalu, harga kontrak berjangka minyak sawit itu masih menguat 1,05 persen.
Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) turun MYR223 per MT atau 5,34 persen sejak awal 2023, menurut perdagangan contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini.
Pelemahan harga CPO pada akhir pekan lalu juga menghentikan reli yang terjadi empat hari beruntun sebelumnya.
Secara historis, harga CPO mencapai angka tertinggi sepanjang masa yaitu MYR7.268 per MT pada Maret 2022. (ADF)