sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

MPMX Raup Laba Bersih Rp249 Miliar, Turun 24 Persen

Market news editor Rahmat Fiansyah
31/07/2025 05:00 WIB
PT Mitra Pinasthika Utama Tbk (MPMX) mencatat penurunan kinerja pada semester I-2025.
PT Mitra Pinasthika Utama Tbk (MPMX) mencatat penurunan kinerja pada semester I-2025. (Foto: Dok. MPM Group)
PT Mitra Pinasthika Utama Tbk (MPMX) mencatat penurunan kinerja pada semester I-2025. (Foto: Dok. MPM Group)

IDXChannel - PT Mitra Pinasthika Utama Tbk (MPMX) mencatat penurunan kinerja pada semester I-2025. Penurunan pada entitas usaha Grup Saratoga itu terjadi mulai dari pos pendapatan hingga laba bersih.

MPMX membukukan penurunan pendapatan konsolidasi sebesar 3 persen menjadi Rp7,4 triliun sepanjang Januari-Juni 2025. Sejalan dengan itu, laba kotor emiten distributor sepeda motor Honda itu turun 7 persen menjadi Rp642 miliar. 

Dengan ditambah dampak kurs asing, laba operasional MPMX turun 25 persen menjadi Rp270 miliar. Akibatnya, laba bersih turun 24 persen menjadi Rp249 miliar.

Group CFO MPMX, Beatrice Kartika menilai, terlepas dari tekanan pada kinerja keuangan di paruh pertama tahun ini, MPMX berkomitmen memperkuat portofolio usaha, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan strategi investasi. 

"MPMX juga akan fokus pada strategi perbaikan kualitas aset, inovasi produk dan layanan, penguatan tata kelola, serta peningkatan nilai tambah bagi konsumen. Perseroan meyakini dengan pendekatan dan langkah-langkah ini dapat menopang pemulihan kinerja dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan," katanya lewat keterangan resmi, Rabu (30/7/2025).

Pelambatan pasar otomotif nasional dan turunnya pendapatan di seluruh segmen bisnis menjadi beberapa faktor utama penyebab penurunan tersebut. Pendapatan segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua turun 3 persen menjadi Rp7,32 triliun, terutama karena penurunan penjualan sepeda motor sebesar 2 persen. 

Begitu juga dengan pendapatan distribusi sepeda motor turun 6 persen dan ritel 2 persen. Namun, segmen purnajual menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan pendapatan 3 persen untuk distribusi dan 28 persen di ritel, didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan layanan servis.

Segmen bisnis asuransi MPMInsurance masih menghadapi tantangan. Segmen ini mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 21 persen menjadi Rp125 miliar, terutama karena penurunan kinerja produk asuransi kendaraan bermotor akibat berkurangnya kontribusi dari pembiayaan leasing, serta penurunan kontribusi produk asuransi properti dan lainnya akibat kondisi pasar. 

Akibatnya, pendapatan underwriting bersih menyusut 32 persen, meskipun beban klaim bersih turun 4 persen pada produk properti dan lainnya. Di sisi lain, strategi investasi yang lebih baik mendorong peningkatan pendapatan investasi sebesar 24 persen menjadi Rp20 miliar.

Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent, jumlah armada sewa turun 3 persen dan jumlah pengemudi turun 5 persen, terutama karena berakhirnya kontrak terkait inisiatif efisiensi biaya dan penyelesaian proyek. Adapun, segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI mencatat penurunan margin akibat pergeseran komposisi produk. Akibatnya, meski pendapatan bersih naik 5 persen, kontraksi margin di seluruh lini bisnis menyebabkan laba kotor turun 19 persen.

Di bisnis jasa keuangan, pendapatan bersih Jaccs MPM Finance Indonesia turun sebesar 24 persen, terutama karena keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas aset dengan menghentikan produk dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang lebih tinggi. 

Selain itu, sejumlah inisiatif yang terus berjalan mulai dari percepatan pemulihan aset hingga efisiensi biaya dan produktivitas, menurunkan rugi bersih sebesar 12 persen.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement