“Saldo Qris-nya habis buat jualan pulsa, top up game, dan top up e-money ojol, itu rame di warung itu. Sehingga memang harus ada jembatan atau solusi tentang uang kas ini, sehingga ke depan MPstore bisa grab semua dan pemasukan FMCG-nya bertambah,” tuturnya.
Selain segmen bisnis kulakan, MPStore bakal fokus pada bisnis layanan keuangan atau financial service. Sepanjang tahun ini, pihaknya bakal gencar mendorong warung di tier3 dan tier 4 atau third city untuk memiliki layanan mini ATM.
Layanan mini ATM memberikan layanan tarik dan setor uang tunai menggunakan mesin EDC. Menurut Aad, layanan mini ATM hadir untuk menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan mengakses ATM.
“Kan bank-bank kurangi jumlah ATM, ketika bank-bank kurangi jumlah ATM, mereka yang biasa dapat kiriman uang dari keluarganya yang kerja di kota butuh solusi cairkan uangnya. Kita munculkan mesin EDC yang bisa bantu warga tarik uang di toko,” kata dia.
Dengan layanan mini ATM, masyarakat yang ingin tarik uang bisa datang ke toko dan masukan kartu ATM-nya ke mesin EDC. Nanti saldonya akan berpindah dari pelanggan ke pemilik toko, dan pemilik toko akan memberikan uang kas kepada pelanggan.
“Di 2025, kita lagi gencar-gencarnya akuisisi merchant-merchant yang seperti itu,” ujarnya.
(Febrina Ratna Iskana)