Edwin menjelaskan, dalam lima tahun pertama atau pada rentang waktu 2017-2022, perseroan telah membuka 400 toko. Kemudian, pada periode 2022-2024, perseroan berhasil menambah 400 toko lagi.
“Ini membuktikan kemampuan kami untuk terus mempercepat pertumbuhan dan menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai daerah,” tutur Edwin.
Lebih lanjut, dengan tingkat penetrasi pasar sebesar 1,9 persen pada 2023, MR DIY melihat peluang besar untuk terus memperluas pangsa pasar di segmen ritel non-grocery.
Edwin menyebut, IPO ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.