Sementara itu, laba bersih 2024 setelah dikurangi dividen tunai akan digunakan sebagai sisa laba ditahan, yaitu sekitar Rp15,45 miliar.
Sebagai informasi, perseroan membukukan laba bersih Rp351,45 miliar pada 2024. Jumlah ini naik 178 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya Rp126 miliar.
Kemudian, jumlah laba segmen usaha syariah senilai Rp12,06 miliar. Sehingga, jumlah laba bisnis konservatif sekaligus yang menjadi dasar penghitungan dividen tunai adalah senilai Rp339,39 miliar.
Lebih lanjut, pendapatan premi tercatat mencapai Rp3,3 triliun, atau naik 21 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Kemudian, premi lanjutan naik 46 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.