IDXChannel - Saat ini banyak perusahaan yang memberikan laporan keuangannya salah satunya pembagian dividen, hal ini berdampak makin perkasanya Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan nilai tukar regional dipengaruhi oleh ekspektasi positif pasar terhadap pemulihan ekonomi global seperti yang ditunjukkan oleh data-data ekonomi yang positif.
"Pekan lalu data PMI sektor manufaktur dan jasa kawasan Eropa dirilis lebih bagus dari ekspektasi. Data tenaga kerja AS dan Inggris juga terlihat membaik," kata Ariston di Jakarta, Senin (26/4/2021).
Sebelumnya China menunjukkan pertumbuhan PDB kuartal 1 yang sangat tinggi sekitar 18%. Data ekonomi Indonesia sendiri juga menunjukan perbaikan seperti data PMI manufaktur yang bertumbuh dan data neraca perdagangan yang surplus.
"Di sisi lain, naiknya kasus harian baru covid-19 di dunia bisa memicu kekhawatiran pelaku pasar shingga penguatan nilai tukar terhadap dollar AS menjadi tertahan.