Naik 128,7 Persen, Puradelta Lestari (DMAS) Cetak Laba Rp660 M di Semester I-2022

IDXChannel - Emiten pengembang kawasan industri, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan anak usaha mencatatkan laba bersih sebesar Rp660 miliar di paruh pertama tahun 2022. Realisasi tersebut tumbuh sebesar 128,7% dari laba bersih semester pertama tahun 2021 sebesar Rp289 miliar.
Ini terjadi menyusul pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp1,07 triliun, atau 84,0% lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan usaha di paruh pertama tahun 2021 sebesar Rp580 miliar.
Direktur dan Sekretaris DMAS, Tondy Suwanto mengatakan segmen industri masih menyumbang kontribusi terbesar mencapai Rp859 miliar atau sekitar 80,5% dari total pendapatan usaha.
“Sektor data center juga masih menjjadi pelanggan utama yang berkontribusi terhadaap penjualan lahan industri kami yang dicatatkan sebagai pendapatan perseroan di paruh pertama tahun 2022," kata Tondy dalam keterangan resminya, Kamis (4/8/2022).
Adapun segmen komersial sebesar Rp176 miliar atau sebesar 16,5% dari total pendapatan usaha, sedangkan segmen hunian sebesar Rp23 miliar atau 2,1% dari total pendapatan usaha. Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen hotel dan sewa terhadap total pendapatan usaha masing-masing adalah 0,4% dan 0,4%.
Dari sisi fundamental, jumlah aset DMAS per 30 Juni 2022 tercatat Rp6,76 triliun, meningkat sebesar Rp650 miliar atau 10,6% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2021 sebesar Rp6,11 triliun.
Peningkatan aset terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas DMAS per 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp1,15 triliun, meningkat sebesar Rp553 miliar atau 92,3% dibandingkan akhir 2021 sebesar Rp599 miliar.
Adapun, jumlah liabilitas Perseroan per 30 Juni 2022 tercatat Rp872 miliar, lebih tinggi Rp109 miliar atau 14,4% dibandingkan jumlah liabilitas DMAS pada akhir 2021 yang sebesar Rp763 miliar. Tondy memaparkan peningkatan liabilitas terutama disebabkan oleh meningkatnya liabilitas kontrak, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebesar Rp163 miliar atau sekitar 33,2%.