”Lompatan pendapatan perseroan mencapai rekor tertinggi ditopang kenaikan harga penjualan batu bara,” tutur Direktur & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava. Bumi Resources mengoleksi laba bersih USD168 juta, melesat 301% dari periode sama 2020 dengan tabulasi rugi bersih USD338 juta. Dampak pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada kinerja sektor. Namun, pemulihan bisnis batu bara mulai cerah pada kuartal I-2022. ”Menilik kondisi itu, kami berharap meningkatkan kinerja signifikan pada 2022,” ungkap Dileep.
Kelanjutan fenomena La Nina sejak kuartal IV-2021 dengan perkiraan hingga Mei 2022, berdampak pada output. Konflik Eropa Timur, dan kesulitan menghadirkan kemampuan energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil, seperti batu bara, harga gas tidak terjangkau memperlebar kesenjangan pasokan dengan lonjakan permintaan batu bara. (SNP)