Sejauh ini Washington telah berhenti menargetkan pengiriman ekspor minyak dan gas Rusia di tengah upaya pemerintahan Biden dalam mengontrol pasar minyak global dan harga energi AS.
"Saya pikir, selama Barat masih menahan pasokan dari Rusia, maka harga minyak masih akan terus melambung" kata analis OANDA Jeffrey Halley, dilansir Reuters, Kamis (3/3/2022).
ANZ Australia menaikkan target jangka pendek untuk harga minyak menjadi USD125 per barel, dengan alasan bahwa kekurangan pasokan bisa membuat kenaikan terus bertambah.
Data Badan Energi Internasional mencatat Rusia merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia dan pengekspor minyak terbesar di tingkat global. Ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia mencapai 7,8 juta barel per hari pada Desember 2021.
Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi dan sekutu mereka termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, memutuskan untuk mempertahankan peningkatan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada bulan Maret di tengah lonjakan harga.
(IND)