"Pada pekan ini, kami melakukan IPO (Penawaran Umum Perdana) dengan nama yang dikenal banyak orang, Klarna, dan hal itu jelas menimbulkan banyak antusiasme. Ada berita tentang Oracle dan OpenAI, serta permintaan AI. Semua ini telah membangkitkan atau membangkitkan kembali antusiasme seputar AI. Jadi, teknologi terus berkembang dan mendorong seluruh pasar. Pasar lainnya tampaknya bersiap menghadapi apa yang mungkin terjadi minggu depan dengan The Fed (Bank Sentral AS). Dan saya pikir mereka jauh lebih sensitif terhadap apa yang akan terjadi pada suku bunga untuk sisa tahun ini," ujarnya.
Pergerakan saham penting pada Jumat termasuk Microsoft, yang naik hampir 2 persen setelah raksasa teknologi itu menghindari kemungkinan denda antimonopoli Uni Eropa yang besar dengan menawarkan potongan harga kepada pelanggan untuk produk Office kecuali Teams.
Saham Tesla melonjak hampir 7,5 persen setelah ketua dewan direksinya menepis kekhawatiran bahwa aktivitas politik CEO Elon Musk telah merugikan penjualan di produsen kendaraan listrik tersebut dan mengatakan bahwa miliarder itu berada di garis depan, setelah beberapa bulan menjadi bagian dari pemerintahan Trump.
Meski adanya lonjakan harga pada hari Jumat, saham Tesla tercatat tetap turun 2 persen sepanjang 2025.
(Dhera Arizona)