“Pada periode ini kami juga berhasil menurunkan biaya bunga sebesar 52% year on year (yoy) berkat penurunan utang bersih. Saat ini posisi utang bersih Saratoga adalah sebesar Rp166 miliar atau menurun hingga 72% yoy dari sebelumnya Rp588 miliar,” jelas Devin.
Sebagai catatan, SRTG mencatatkan rugi Rp10,6 triliun hingga kuartal III-2023, berbalik dari posisi laba Rp7,14 triliun pada periode sama tahun lalu. Penyebabnya adalah kerugian atas perubahan nilai wajar efek mencapai Rp12,87 triliun.
Namun demikian, SRTG mampu mengamankan pendapatan dividen mencapai Rp1,68 triliun.
(YNA)