IDXChannel - Pembicaraan dagang AS – China temui jalan terang pasca pertemuan dua hari di Washington DC, dan Pemerintahan Donald Trump sepakat untuk menangguhkan kenaikan tarif selanjutnya terhadap produk impor negeri tirai bambu tersebut.
Dikatakan Trump, negosiator telah mencapai fase satu kesepakatan dimana akan mencakup peningkatan pembelian komoditas pertanian AS, ditambah terkait layanan keuangan hingga pencurian teknologi.
Sementara itu, seperti dikutip Sindonews, (14/10), negosiator top China Liu He mengaku senang dengan kesepakatan untuk menandai kemajuan dalam negosiasi kedua negara. Sebelumnya AS tengah bersiap untuk kembali menaikkan tarif terhadap produk China mencapai 30% pada minggu depan. Kesepakatan tersebut menjadi pendorong bagi pasar saham AS yang ditutup lebih tinggi, meskipun kesepakatan antara AS dan China relatif terbatas.
“Kami telah mencapai kesepakatan, cukup banyak. Semua sudah dijelaskan," ungkap Trump.
Ditambahkan Trump, negosiator akan mulai membahas fase tambahan segera setelah perjanjian tersebut menjadi dokumen. Ia mengungkapkan kemungkinan, kesepakatan itu baru akan diteken bersama Presiden China Xi Jinping pada KTT PBB di Chile pada Desember 2019.
AS juga klaim sejumlah kemajuan seperti peningkatan pembelian komoditas pertanian dan valuta Asing serta adanya kesepakatan dalam pasar mata uang, tanpa perbedaan yang harus diselesaikan. Namun negosiator perdagangan AS, Robert Lighthizer mengungkapkan rencana kenaikan tarif pada Desember masih menjadi pertimbangan.
Kelompok pertanian untuk perdagangan bebas mengatakan, janji peningkatan pembelian pertanian oleh China yang senilai USD40 miliar hingga USD50 miliar tidak akan terlalu berdampak besar.
“Meskipun kami senang bahwa tarif tidak akan naik, tapi perjanjian ini tampaknya tidak terlalu signifikan untuk mengatasi tarif tinggi yang saat ini dihadapi petani,” imbuh Co-Direktur Eksekutif grup pertanian Brian Kuehl.
"Dari awal Perang Dagang, petani telah bertekas bahwa kesabaran mereka akan dihargai. Sampai saat ini, kesepakatan yang mereka janjikan belum datang," sambungnya. (*)