sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Nilai Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BBTN Rp1,06 Triliun? Ini Penjelasannya

Market news editor Fiki Ariyanti
21/01/2025 18:44 WIB
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) menjelaskan terkait nilai akuisisi Bank Victoria Syariah oleh Bank BTN (BBTN) yang disebut mencapai Rp1,06 triliun.
Nilai Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BBTN Rp1,06 Triliun? Ini Penjelasannya (foto mnc media)
Nilai Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BBTN Rp1,06 Triliun? Ini Penjelasannya (foto mnc media)

IDXChannel - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan PT Victoria Investama Tbk (VICO) buka suara terkait rencana akuisisi saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN (BBTN).

BBTN akan mengambilalih 100 persen saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni VICO, BVIC, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta. 

Dalam pengumuman akuisisi yang dirilis BBTN, disebutkan jumlah saham BVIS yang dimiliki ketiga pemegang saham tersebut totalnya 1,06 miliar dengan nilai nominal Rp1,06 triliun. 

Rinciannya terdiri dari VICO yang menggenggam 850 juta saham BVIS atau 80,18 persen dengan nilai nominal Rp850 miliar. 

Selanjutnya BVIC memiliki 209,98 juta atau 19,80 persen saham Bank Victoria Syariah senilai Rp209,98 miliar, dan BHP Jakarta mengempit 17.317 saham atau 0,0016 persen senilai Rp17,31 juta.

Corporate Secretary BVIC, Caprie Ardira Azhar dalam keterbukaan informasi BEI mengatakan, telah dilakukan penandatanganan Pengikatan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PPJB) antara BVIC dan VICO selaku pemegang saham BVIS dengan BBTN. 

"Terkait dengan angka Rp1,06 triliun, angka tersebut merupakan nilai nominal dari seluruh jumlah saham yang telah diterbitkan oleh BVIS sebanyak 1,06 miliar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang terdapat dalam Ringkasan Rancangan Pengambilalihan dipublikasikan pada Senin, 20 Januari 2025 yang sebelumnya telah memperoleh persetujuan prinsip dari OJK," kata Caprie, Selasa (21/1/2025).

Sementara untuk nilai transaksi penjualan saham BVIS kepada BBTN, ditegaskan Caprie akan diumumkan setelah rencana transaksi selesai. 

Dia menjelaskan, Condition Precedent (CP) atas rencana transaksi akuisisi saat ini sedang dipersiapkan pemenuhan persyaratan-persyaratannya sebelum tanggal transaksi yang direncanakan akan selesai pada semester I-2025.

"Dana yang diperoleh dari pelepasan BVIS akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha, terutama pemberian kredit serta memperbaiki maturity profile pendanaan secara keseluruhan untuk mempersempit maturity GAP yang ada," tutur Caprie.

Caprie mengaku, divestasi saham BVIS dilakukan untuk meningkatkan fokus bisnis BVIC pada sektor perbankan konvensional, dapat memberikan kesempatan bagi BVIC untuk mengoptimalkan permodalan, serta menurunkan eksposur risiko bagi BVIC.

"Di sisi lain, pelaksanaan divestasi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional bank, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk meningkatkan fokus pada pengembangan usaha, terutama pemberian kredit," katanya.

Sementara dalam pengumuman terpisah, Direktur Utama VICO, Aldo Jusuf Tjahaja menyebut, tahapan rencana transaksi saat ini masih berlangsung. 

"Penyelesaian rencana transaksi akan bergantung pada terpenuhinya syarat dan ketentuan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ujar Aldo. 

Pada perdagangan Selasa ini, saham BVIC ditutup anjlok 9,01 persen ke Rp101. Senasib, saham VICO juga merosot 9,45 persen di Rp230. Sementara saham BBTN berakhir stagnan di Rp1.095. 

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement