"Secara umum, kami melihat potensi akselerasi belanja pemerintah pada semester II-2025 serta kenaikan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum pada 2026 sebesar 38 persen YoY dapat mengakselerasi nilai kontrak baru para emiten konstruksi, terutama BUMN Karya," tulis Stockbit.
Selain itu, proyek besar seperti FEED LNG Blok Masela senilai USD20 miliar yang dimenangkan konsorsium ADHI bersama KBR dan Samsung E&A juga berpotensi mendongkrak kontrak ke depan, meski nilai yang akan diterima ADHI belum diumumkan.
(DESI ANGRIANI)