IDXChannel - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menyebut ada dua instrumen investasi yang tepat bagi nasabah saat suku bunga dan harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Wealth Management Division Head Bank OCBC NISP, Juky Mariska mengatakan, meski suku bunga Bank Indonesia telah naik satu kali, nasabah masih banyak memilih produk di luar deposito, seperti obligasi dan reksa dana.
"Kalau obligasi, di awal tahun kita tidak terlalu agresif dari obligasi karena juga yang primary-primary saja, karena secara harga cukup challenging untuk nasabah," kata Juky saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Adapun di semester II 2022 ini, Bank OCBC NISP lebih percaya diri untuk produk obligasi, terutama untuk nasabah yang sudah mendapat kepastian dari sentimen global seperti The Fed dan suku bunga di Indonesia.
Sedangkan untuk reksa dana, lanjut Juky, melihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 7.200an yang cukup bisa dibilang terlalu tinggi, untuk investasi jangka panjang bisa jadi pilihan.
"Untuk jangka panjang, kita ga ngomong jangka pendek, untuk investasi kedepannya, dengan sekarang Fed dan Indonesia mulai menaikkan suku bunga, BBM naik kemarin mulai demo, tapi untuk dari mata investor asing atau ekonomi sendiri ini bukan sesuatu yang jelek sih," jelas Juky.