Pada 3-7 Februari 2025, net sell asing di bursa saham mencapai Rp3,8 triliun. Hal ini didorong oleh sentimen kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat terhadap negara-negara mitra, tensi geopolitik yang belum selesai, serta kekhawatiran peningkatan inflasi, sekaligus depresiasi nilai tukar.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyebut, pihaknya mewaspadai tekanan jual asing terhadap kondisi market dalam negeri.
Namun, dia optimistis terhadap nilai transaksi dari investor domestik. Data menunjukkan nilai transaksi bersih bursa menembus Rp12,08 triliun pada pekan lalu, naik 7,22 persen dari pekan sebelumnya.
“Kita melihat selalu optimis, tapi tetap waspada. Yang saya takutkan adalah globalnya, bukan domestik,” kata Iman.
(DESI ANGRIANI)