Penyelesaian kewajiban Garuda Indonesia tersebut telah dirampungkan terhadap 254 kreditur yang memiliki nilai tagihan hingga Rp255 juta, dengan total nilai tagihan yang dibayarkan mencapai hingga Rp15,43 miliar.
“Dirampungkannya pemenuhan kewajiban terhadap kreditur tersebut menjadi penanda penting atas capaian akselerasi kinerja usaha yang semakin solid,” ujar Irfan.
Selain itu, kata Irfan, perseroan juga secara bertahap akan berupaya mengakselerasikan pemenuhan kewajiban usaha untuk kreditur dengan klasifikasi lainnya, selaras terhadap komitmen implementasi perjanjian perdamaian.
Dari aspek operasional GIAA mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 98,2% menjadi 1,8 juta penumpang. Kemudian, perseroan turut mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang penerbangan internasional lebih dari 438% menjadi 363 ribu orang dari sebelumnya berjumlah 66 ribu penumpang.
Sedangkan untuk penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencatatkan pertumbuhan lebih dari 72% menjadi 1,4 juta penumpang.
“Kami optimistis outlook kinerja yang saat ini terefleksikan melalui capaian kinerja usaha di kuartal I-2023 dapat menjadi pondasi penting atas langkah akseleratif kinerja usaha yang ke depannya,” pungkas Irfan.
(FAY)