Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi sampai akhir tahun harga minyak dunia diperkirakan di atas USD100 per barel. Kondisi tentu menjadi pertimbangan utama pemerintah apakah bakal menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak atau BBM bersubsidi atau tidak.
"Kalau kita lihat outlook berdasarkan EIA harga minyak sepanjang tahun ini rata-rata bisa mencapai USD104,8 per barel, sementara berdasarkan forecast consensus harga minyak diperkirakan mencapai USD105 per barel," ungkap Sri Mulyani saat konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Harga rata-rata perkiraan ini dikatakan Sri Mulyani masih lebih tinggi dibandingkan dengan asumsi makro harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP yang berdasarkan Perpres 98/2022 sebesar USD100 per barel.