Suhartono menyebut, publikasi terkait dengan laporan posisi keuangan NICL yang disampaikan tepat waktu turut menjadi faktor pendorong kenaikan harga saham perseroan. Sebab, fundamental kinerja dan laporan posisi keuangan menjadi dasar bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.
“Pembagian dividen rutin oleh perseroan turut mendapat respons positif dari pasar,” katanya.
Di samping itu, faktor makro ekonomi yang dipengaruhi oleh geopolitik yang amat sangat dinamis, salah satunya hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) juga disebut sebagai penyebab mekanisme pasar yang terjadi.
Juga, optimisme para pelaku pasar terkait posisi strategis Indonesia dalam pasar nikel global, dengan menguasai 34 persen cadangan nikel global, sehingga Indonesia memiliki posisi strategis dalam rantai pasok mineral kritis, terutama untuk industri kendaraan listrik turut dinilai sebagai pendorong kenaikan harga saham perseroan.
(Dhera Arizona)