sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pangkas Biaya Bakar Uang, GTV GOTO Tetap Melonjak

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
20/03/2023 18:21 WIB
Langkah-langkah efisiensi ini akan terus  berlanjut sebagai bagian dari pengelolaan beban biaya tetap secara ekstensif.
Pangkas Biaya Bakar Uang, GTV GOTO Tetap Melonjak (foto: MNC Media)
Pangkas Biaya Bakar Uang, GTV GOTO Tetap Melonjak (foto: MNC Media)

IDXChannel – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara konsisten berhasil menekan berbagai beban biaya terutama untuk promosi, iklan dan pemasaran.

Kesuksesan GOTO mengoptimalkan beban biaya dinilai sejalan dengan target perseroan dalam mengakselerasi Adjusted EBITDA Positif pada akhir 2023. 

Pada triwulan IV-2022 GOTO secara konsolidasi mencatatkan penurunan pada beban promosi terhadap pelanggan. Penurunan biaya insentif dan pemasaran di 4Q22 dipangkas sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp2,8 triliun.

Langkah-langkah efisiensi ini akan terus  berlanjut sebagai bagian dari pengelolaan beban biaya tetap secara ekstensif.

Sebagai akibat dari penurunan beban promosi kepada pelanggan yang signifikan, pendapatan bersih melonjak 2,2x menjadi Rp11,3 triliun di tahun 2022 dari tahun sebelumnya yang hanya Rp5,2 triliun.

Menariknya, meski beban promosi kepada pelanggan GOTO turun signifikan, tetapi nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) GOTO melonjak 33% menjadi Rp 613 triliun.

Kesuksesan GOTO menekan biaya promosi juga tidak terlepas dari terobosan manajemen dalam menerapkan program loyalitas pelanggan yang mendorong jumlah transaksi. 

Pada unit bisnis Financial Technology Services misalnya, GTV layanan pembayaran terus tumbuh di kuartal keempat, meskipun insentif konsumen layanan pembayaran berkurang sekitar 40% dibandingkan tahun sebelumnya.

Produk pinjaman juga diterima dengan sangat baik, dengan peningkatan loan book sebesar 40% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Lebih jauh, pada akhir kuartal keempat 2022 rata-rata pinjaman tersalurkan (loan disbursed) dari produk PayLater tercatat menguntungkan, yang sekaligus menggarisbawahi prinsip kehati-hatian Perseroan

Kualitas pelanggan GoPay terus meningkat, dengan pengeluaran rata-rata pelanggan tumbuh 32% di akhir kuartal, jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2021. Hal ini dicapai meskipun insentif per pelanggan turun secara signifikan.

Upaya penghematan di kuartal keempat 2022 juga berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan sebesar 20% pada Januari-Februari 2023, dibandingkan dengan kuartal keempat 2022, dan menghasilkan penghematan biaya bulanan senilai sekitar Rp200 miliar.

Hal menarik lainnya dari kinerja keuangan GOTO pada 2022 adalah perseroan mengeluarkan metrik terbaru yaitu transaksi, pesanan dan jumlah konsumen profitable. 

GOTO mendefinisikan transaksi, pesanan, konsumen profitable sebagai transaksi, pesanan dan konsumen yang menghasilkan pendapatan lebih besar daripada insentif yang dikeluarkan sepanjang periode pengukuran. Saat insentif pemasaran menurun signifikan, jumlah konsumen profitable justru bertumbuh.

Sepanjang triwulan keempat, jumlah konsumen loyal On-demand dan E-commerce tumbuh sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari 60 persen dari total GTV.

Hal ini turut mendorong peningkatan margin kontribusi per pelanggan di kuartal empat, sebesar lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan semakin berkurangnya insentif.

Bersamaan dengan itu, Perseroan mencatat peningkatan take rate sebesar 234 bps dan 32 bps dari tahun sebelumnya, masing-masing untuk On-Demand Services dan E-Commerce.

"Di tengah optimisasi insentif, promosi, iklan dan pemasaran, GoTo terus catatkan pertumbuhan transaksi profitable yang mendukung langkah perseroan mencapai profitabilitas," tulis GOTO dalam dokumen paparan kinerja tahun 2022. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement