IDXChannel - Trend sejumlah harga komoditas terus menunjukan penguatan seiring optimisme pasar, terhadap pemulihan ekonomi global.
Mengutip Market Opening IDX Channel, Selasa (11/5/2021), berdasarkan data Bloomberg Senin 10 Mei 2021, harga tembaga di London Metal Exchange berhasil menembus level USD10.440 per ton sebelum ditutup di level USD10.417 per ton. Angka ini merupakan tertinggi yang berhasil dicatatkan sejak 2011 lalu.
Meski demikian, gelontoran stimulus dan distribusi vaksin virus corna (Covid-19) yang terus berlangsung semakin meningkatkan prospek pemulihan permintaan termbaga, yang akan menyebabkan kelangkaan pasokan .
Selain itu, proses peralihan ke sumber energi terbarukan , akan turut berperan dalam reli harga tembaga jangka panjang . Kendati demikian, minimnya pembukaan tambang tembaga juga berpotensi memicu terjadinya defisit pasokan .
Sejumlah pihak, mulai dari bank-bank besar dan pedagang komoditas seperti Trafigura Group, memproyeksi harga tembaga yang cukup tinggi hingga menembus level USD15 ribu per ton dalam 1 dekade mendatang.
Sementara itu, harga batubara Ice Newcastle untuk kontrak Juli pada hari Jumat lalu mengalami penguatan sebanyak 0,35 persen dan berada di level USD93,90 per metrik ton. Secara year to date, batubara mengalami penguatan sebanyak 17,23 persen yang mana di akhir tahun harga batubara berada di angka USD80,10 per metrik ton .
Tren kenaikan harga batubara ini, dikarenakan tren permintaan yang cukup tinggi terutama di China yang mengalami kenaikan dari segi produk domestik bruto sebanyak 18,3 persen. Hal ini dinilai membuat industrial produk di China mengalami peningkatan.
Selanjutnya, harga minyak mentah dunia juga mengalami penguatan. Harga minyak brent di hari Jumat kemarin ditutup di level USD68,28 per barel atau meningkat 0,28 persen dari penutupan Kamis di USD68,09 per barel. Secara year to date, harga minyak brent naik 31,81 persen.
Sedangkan harga minyak WTI ditutup pada level USD64,90 per barel atau naik 0,29 persen, dari level USD64,71 per barel di hari Kamis . Secara year to date, harga minyak WTI naik 33,76 persen sejak awal tahun.
Kenaikan harga minyak ini, seiring prospek kenaikan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat dan Eropa yang akan memulai pelonggaran.
Harga minyak sawit Atawa Crude Palm Oil juga berada di level tertingginya sepanjang masa. Merujuk pada data bursa derivatif Malaysia, pada Jumat kemarin harga CPO tembus ke level 4.425 ringgit Malaysia per ton untuk kontrak pengiriman Juli 2021.
Secara year to date, CPO berhasil meningkat sebanyak 22,92 persen , dari level 3.600 ringgit Malaysia per ton di perdagangan akhir tahun kemarin.
Kenaikan harga CPO ini karena adanya tanda-tanda membaiknya ekonomi yang membuat harga komoditas meningkat. Serta adanya pengetatan di Malaysia, sehingga tenaga kerja berkurang dan menghambat produksi.(TIA)