Hal itu seiring dengan makin besarnya potensi bisnis properti, sebagai dampak dari rencana pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim.
"Kami juga akan terus melakukan upaya pemasaran produk guna memperluas pasar dan menjangkau pelanggan melalui berbagai media. Kami yakin, di luar sentimen negatif seperti ancaman resesi dan suku bunga tinggi, prospek investasi properti masih besar, apalagi tingkat kekurangan pasokan rumah di Indonesia saat ini masih tinggi," tegas Budi. (TSA)