IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka variatif pada perdagangan Selasa (12/12/2023). Hal ini seiring stabilnya tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) di level 3,1% pada November 2023.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 0,12% menjadi 36.448,14. S&P 500 (.SPX) turun sebesar 0,10% di 4.617.95, demikian juga Nasdaq Composite (.IXIC) tertekan 0,02%, menjadi 14.429.90 pada bel pembukaan.
Inflasi AS periode November mencapai 3,1% secara year-on-year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 3,2% yoy, sekaligus sesuai prediksi konsensus pasar.
Data Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja juga mencatat inflasi inti (yang tidak termasuk komponen pangan dan energi) masih di level 4,0% (YoY), tak berubah dari periode sebelumnya 4,0%(YoY).
Secara bulanan, inflasi sedikit naik 0,1% (MoM) dari 0,0% pada Oktober. Demikian juga inflasi inti bulanan juga meningkat 0,3 persen dari sebelumnya 0,2 persen. Infilasi inti periode November masih sesuai ekspektasi pasar.
Inflasi yang terjaga didukung biaya komoditas energi yang lebih rendah. Data Bloomberg, Selasa (12/12/2023) mencatat harga energi turun 2,3% (MoM). Ini didorong oleh harga gas yang lebih rendah, yang turun 6,0% selama bulan November.
Investor secara luas mengharapkan adanya jeda kenaikan suku bunga pada bulan ini. Bank sentral AS atau Federal Reserve bakal mengumumkan kebijakan suku bunga pada Kamis depan tepat pada dini hari.
Indikator FedWatch dari CME Group membaca peluang yang besar The Fed bakal memangkas suku bunga pada Mei 2023. Ekspektasi bahwa suku bunga bakal dikurangi pada Maret mulai berkurang.
(DES)