sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasca IPO, Blibli Komitmen Laporan Kinerja akan Lebih Transparan

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
26/10/2022 10:52 WIB
PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli menyampaikan komitmen perseroan usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal November 2022 mendatang.
Pasca IPO, Blibli Komitmen Laporan Kinerja akan Lebih Transparan. (Foto: MNC Media)
Pasca IPO, Blibli Komitmen Laporan Kinerja akan Lebih Transparan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli menyampaikan komitmen perseroan usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal November 2022 mendatang.

“Kami berkomitmen penuh. Salah satu alasan kami mau melantai di bursa supaya transparansi lebih bagus dan akuntabilitas lebih jelas,” kata CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto dalam Market Buzz IDX Channel, Rabu (26/10/2022).

Dengan dimilikinya saham perseroan oleh publik, membuat perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan dan mengeksekusi strategi bisnis yang sudah disiapkan. Blibli juga memastikan bahwa, efisiensi dan optimalisasi biaya-biaya berjalan dengan baik.

“Serta memastikan sinergi dari tiga bisnis utama kami, yang saat ini potensinya masih luar biasa,” lanjut dia.

Kusumo menyebut, perseroan akan berfokus untuk mengembangkan tiga bisnis utama perseroan yakni, Blibli, Tiket.com dan Ranch Market. Dengan demikian, kinerja perseroan diyakini akan semakin meningkat.

“Kami sangat excited bahwa sekarang ini building block-nya sudah siap. Kami juga sudah dipercaya oleh konsumen Indonesia, mitra bisnis dan brand partner baik produk lokal, brand nasional maupun brand global,” ujarnya.

Perseroan optimistis akan mencapai profitabilitas dalam waktu singkat usai melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Kusumo menegaskan, Blibli akan terus memperbaiki kinerja dan bertumbuh secara sehat, profitable dan berkelanjutan.

Dalam IPO-nya, Blibli menawarkan sebanyak 17,77 miliar saham atau sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran awal Rp410 hingg Rp460, perseroan mengincar dana jumbo sebesar Rp8,17 triliun.

Perseroan akan menggunakan sekitar Rp5,50 triliun dari dana hasil IPO untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Adapun, rincian pembayaran utang yakni sebesar Rp2,75 triliun kepada PT Bank Central Asia Tbk dan sebesar Rp2,75 triliun dibayarkan kepada PT Bank BTPN Tbk.

Sementara, sisanya akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. 

Namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya, dan penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan, termasuk pembaruan teknologi.

Manajemen menjelaskan, sekitar 57 persen akan digunakan oleh perseroan, dan 43 persen lainnya akan digunakan oleh entitas anak perseroan yakni PT Global Tiket Network (GTNe). 

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement