Di sisi lain, kontribusi rawat inap dan jalan dari BPJS justru meningkat menjadi Rp119,30 miliar, dari kuartal tiga tahun lalu di angka Rp77,23 miliar.
Saat pendapatan turun, beban biaya justru meningkat yang berasal dari kenaikan ongkos obat dan perlengkapan medis, hingga gaji karyawan. Inilah yang ikut mendorong rugi usaha bahkan sebelum pajak.
Neraca PRIM menunjukkan penurunan tipis aset menjadi Rp1,03 triliun dari awal tahun. Demikian juga terjadi di pos utang atau liabilitas hingga ekuitas.
Kas terkuras sekitar Rp32 miliar dari awal tahun, akibat pengeluaran operasional hingga investasi.
(DES)