sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Farmasi-RS KAEF hingga IRRA Berpesta saat IHSG Turun Tajam

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
18/12/2023 16:37 WIB
Saham emiten farmasi melejit hingga penutupan perdagangan Senin (18/12/2023) di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam.
Saham Farmasi-RS KAEF hingga IRRA Berpesta saat IHSG Turun Tajam. (Foto: Freepik)
Saham Farmasi-RS KAEF hingga IRRA Berpesta saat IHSG Turun Tajam. (Foto: Freepik)

IDXChannelSaham emiten farmasi melejit hingga penutupan perdagangan Senin (18/12/2023) di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) memimpin sektoral, naik 0,29 persen, ketika mayoritas ditutup memerah.

Saham emiten farmasi BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melonjak hingga auto rejection atas (ARA) 24,63 persen ke Rp1.265 per saham, melanjutkan kenaikan 4,64 persen pada Jumat (15/12) pekan lalu. Nilai transaksi mencapai Rp96,55 miliar dan volume perdagangan 81,65 juta saham.

Saham emiten perlengkapan medis berteknologi tinggi PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melejit 24,55 persen ke Rp685 per saham.

Saham anak usaha KAEF PT Phapros Tbk (PEHA) juga terangkat 15,52 persen ke Rp670 per saham.

Tidak hanya itu, saham emiten farmasi pelat merah lainnya PT Indofarma Tbk (INAF) ikut menguat 10 persen, yang merupakan ARA khusus emiten dalam pemantauan khusus.

Lebih lanjut, saham PYFA, OMED, TPSC, juga secara berturut-turut naik 8,88 persen, 3,85 persen, 2,00 persen, 1,12 persen. Saham KLBF dan DVLA juga menghijau 0,94 persen dan 0,30 persen.

Saham emiten pengelola rumah sakit (RS) dan laboratorium PRIM mendaki 8,05 persen, SAME 5,13 persen, DGNS 2,16 persen, SILO 0,95 persen, CARE 0,65 persen, dan PRDA 0,47 persen.

Sementara, IHSG anjlok 0,99 persen ke posisi 7.119,52, usai saham-saham big cap terkena tekanan jual tinggi. Bursa Asia-Pasifik juga menjadi lautan merah pada Senin, dengan Hang Seng Hong Kong ambles 0,97 persen.

Kasus Covid-19 Meningkat

Sebelumnya, mengutip iNews.id, Senin (18/12), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan, total kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.070 kasus. Sementara, kasus sembuh 128 orang, dan kasus konfirmasi positif 216 kasus. Satu pasien Covid-19 meninggal dunia per 17 Desember 2023.

Sementara, kasus Covid-19 yang terjadi di DKI Jakarta melonjak yang signifikan.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama mengungkapkan, kondisi ini masih terkendali dengan pemakaian tempat tidur rumah sakit sekitar lima Persen dari total tempat tidur yang disediakan.

“Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta minggu ini sekitar 200 per hari, sekitar 50-60 pasien yang sedang dirawat inap di rumah sakit mencapai 10 Persen dari kasus aktif positif di Jakarta, dengan 90 Persen diantaranya kasus positif OTG dan bergejala ringan. Sehingga menjalani isoman tiga sampai lima hari di rumah akan sembuh,” kata Ngabila dalam keterangan tertulis, Minggu (17/12/2023).

Pesan Wapres

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memastikan pemerintah memonitor kenaikan angka kasus COVID-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Bahkan, kata Wapres, beberapa tempat kembali menerapkan untuk pemakaian masker dalam rangka menjaga protokol kesehatan (prokes).

“Mengenai COVID, itu memang sekarang sudah mulai kita monitor dan untuk di tempat-tempat tertentu sudah mulai menggunakan masker ya,” katanya usai menghadiri acara Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional Tahun 2023, di Jakarta, Senin (18/12).

Lebih lanjut, Wapres mengatakan saat ini mulai mengukur perkembangan COVID-19. Selain itu, dia mendorong agar vaksinasi kembali digencarkan untuk menciptakan kekebalan.

“Jadi untuk masalah apa namanya prokesnya itu kita mulai tetapi tentu kita ukur dengan besarnya perkembangan COVID itu dan yang penting adalah vaksinasinya yang belum supaya divaksinasi untuk apa namanya menciptakan kekebalan,” katanya.

Wapres pun mengungkapkan bahwa akan ada rapat terbatas (ratas) dengan kementerian terkait untuk membahas secara detail mengenai masalah kenaikan COVID-19.

“Nah selanjutnya belum ada langkah-langkah, yang nanti saya kira kalau itu sudah besar akan ada ratas yang akan membahas secara detail tentang masalah COVID. Ini kan baru baru ada gejala di beberapa tempat,” pungkasnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement