IDXChannel - PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) menetapkan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebesar Rp100 per saham.
Perseroan telah memasuki masa penawaran umum pada 31 Januari hingga 2 Februari 2023 dan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Februari 2023.
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan 510 juta saham atau setara 20% dari total modal disetor dan ditempatkan. Perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan bayi ini mengincar dana segar sebesar Rp51 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan sebanyak 510 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat IPO.
Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu Saham Baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Harga pelaksanaan Waran Seri I ditetapkan sebesar Rp125 yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan enam bulan sejak efek diterbitkan sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun pertama pencatatan Waran Seri I, yang berlaku mulai 2 Agustus 2023 sampai dengan 1 Februari 2024.
Total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp63,75 miliar.
Dalam prospektus yang dirilis, perseroan akan menggunakan sebesar Rp4,21 miliar dana hasil IPO untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik.
Pembelian tanah dilakukan antara perseroan selaku pembeli dan Laurie Tarida Malau, Maria Marty Marietta Malau, Gorga Green Gersom Malau, dan Christie Claudia Hasiani Malau selaku segenap ahli waris yang sah dari almarhum Lestari selaku penjual.
Transaksi pelunasan pembelian tanah direncanakan akan dilakukan pada kuartal I 2023.
Lalu, sebesar Rp30 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Transaksi pembangunan pabrik direncanakan akan dilakukan pada kuartal I 2023, sedangkan untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik akan dilakukan pada kuartal IV 2023.
Serta sisanya akan digunakan perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional perusahaan.
(FAY)