Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, BREN membukukan laba bersih sebesar USD82 juta atau setara Rp1,3 triliun (kurs Rp16.000 per USD), tumbuh 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja positif ini turut tercermin pada pendapatan perseroan yang naik 3,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi USD300 juta. Kenaikan tersebut terutama berasal dari kontribusi penuh unit Salak Binary yang mulai beroperasi secara komersial.
Dari sisi profitabilitas, EBITDA tercatat sebesar USD259 juta, tumbuh 4,4 persen secara tahunan. Marjin EBITDA juga meningkat menjadi 86,3 persen, mencerminkan keberhasilan strategi efisiensi dan pengendalian biaya operasional perseroan.
Hingga Rabu (6/8/2025), saham BREN menguat 2,12 persen ke harga Rp7.225 setelah berada di zona merah sejak awal Agustus. BREN membukukan nilai transaksi Rp153,5 miliar dari 21,12 juta saham yang diperdagangkan.
Dalam sepekan, saham BREN masih minus 7,67 persen tapi menguat signifikan 24,03 persen dalam satu bulan.