Hal tersebut seiring pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh 13,93 persen yoy menjadi Rp7,23 triliun selama 3 bulan 2023.
Dengan ini, IMAS meneruskan tren positif sejak 2022, setelah mengalami rugi di kuartal I selama 2020 (minus Rp164,4 miliar) dan 2021 (minus Rp61,7 miliar) bersamaan ketika pandemi Covid-19 datang.
Selain dua sentimen di muka, belum diketahui lebih lanjut terkait rencana aksi korporasi (apabila mungkin ada) dari perusahaan milik taipan Anthoni Salim tersebut di masa depan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.