Sejurus dengan itu, Macquarie menanggalkan asumsi pemotongan suku bunga dan mengasumsikan beban kredit yang lebih tinggi di 2024, yang mengarah pada penurunan estimasi laba per saham (earnings per share/EPS) selama 2024/2025.
“Kami optimistis dengan pergeseran franchise mikro BRI menuju Kupedes yang lebih berkualitas dan menguntungkan. Meskipun beban kredit mungkin tetap tinggi tahun ini, percepatan hapus buku (write-off) akan mendorong pemulihan yang lebih tinggi dengan dampak netral terhadap keseluruhan laba,” tulis Macquarie.
Ketidakpastian global hingga fiskal dalam negeri serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga turut membebani kinerja saham sektor perbankan—dan pasar modal dalam negeri secara umum.
Nilai tukar rupiah menyentuh level terendah dalam empat tahun terakhir seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).
Per Jumat (14/6), rupiah melemah 0,8 persen ke level Rp16.394 per USD, terendah sejak awal April 2020 atau di masa pandemi Covid-19.