IDXChannel - PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) siap mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (8/2/2023). CHIP bakal menjadi perusahaan tercatat ke-17 sepanjang 2023.
CHIP menggelar initial public offering (IPO) sebanyak 200 juta saham atau 24,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai nominal sahamnya Rp10 per saham yang ditawarkan kepada publik di Rp160 setiap sahamnya.
Mengutip laman e-IPO, Pelita Teknologi Global didirikan pada tahun 2017 di Jakarta, dan berfokus pada jasa teknologi informasi dan industri Smart Card. Hingga 2020 Perseroan masih merumuskan dan membentuk manajemen dan tim ahli untuk persiapan operasional dan melakukan penetrasi pasar.
Pada tahun 2020 Perseroan mulai melakukan penetrasi/perkenalan ke pasar telekomunikasi (namun belum melakukan penjualan) dan membangun awareness kepada operator-operator seluler di Indonesia.
Baru pada tahun 2021, Perseroan memulai penjualan dari lini usaha connectivity-nya, dimana produk yang dijual adalah produk berbasis Smart Card untuk operator seluler seperti: SIM Card; Scratch Card (voucher isi ulang); dan Fulfillment (pengepakan atau kemasan untuk produk sim card atau voucher isi ulang seluler).
Masih di tahun yang sama, pada kuartal IV 2021 Perseroan mulai mensetup Pabrik di Cikupa sehingga kedepannya perseroan tidak lagi melakukan penjualan berbasis trading, namun mampu memproduksi sendiri produk SIM Card, Scratch Card, dan jasa Fulfillment yang ditawarkannya.
Sampai dengan akhir tahun 2021, Perseroan menjadi pemasok terbesar untuk pemenuhan produksi SIM Card; Scratch Card; dan Fulfillment PT Hutchison Indonesia yang merupakan operator seluler Three.
Dengan kapabilitas yang dimilikinya pada tahun 2022 juga, Perseroan telah terdaftar sebagai vendor untuk memasok kebutuhan SIM Card, Scratch Card, dan Fulfillment dari operator seluler lain, seperti Telkomsel dan Zambia Telecom.
Dana IPO yang diraih rencananya digunakan untuk modal kerja, yang terdiri dari biaya operasional seperti gaji, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa, pembelian barang dagangan dan pelunasan utang usaha kepada pemasok.
(FRI)