IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mampu tembus level 8.000 di akhir 2024. Namun seiring pelemahan indeks yang terjadi akhir-akhir ini, membuat harapan tersebut surut.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, peluang IHSG menembus level 8.000 kian menipis. Pasalnya, indeks sudah mencapai posisi di atas 7.700 yang memberikan kesempatan kepada para pelaku pasar untuk melakukan profit taking.
“Potensi IHSG menuju ke level 8.000 mulai berkurang karena posisi IHSG di level saat ini,” kata Reza dalam Market Buzz IDX Channel pada Senin (23/9).
Di samping itu, pelemahan IHSG saat ini juga dipengaruhi oleh koreksi yang dialami oleh saham-saham terafiliasi Prajogo Pangestu, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Pada Jumat (20/9), saham BREN ditutup anjlok 19,95 persen atau turun Rp2.200 ke level Rp8.825 per saham. Hingga pukul 11.21 WIB, saham BREN masih di zona merah dengan penurunan signifikan sebesar 19,83 persen atau 1.750 poin ke level Rp7.075.
“Dengan adanya pelemahan terhadap saham BREN, ini membuat IHSG mengalami penurunan dan terimbas pada saham berkapitalisasi besar lainnya,” ujar Reza.
Sebelumnya, Mandiri Sekuritas memprediksi, IHSG dapat tembus 7.800 dengan bull case mencapai 8.000 pada akhir 2024. Naiknya proyeksi indeks telah memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia yang lebih agresif.
IHSG dibuka turun pada pperdagangan Senin (23/9) pagi. Dalam semenit pertama, IHSG turun 0,65 persen di 7.692,90, terbebani 118 saham di zona merah. Sisanya, 236 saham menguat, dan 585 lainnya stagnan.
(Fiki Ariyanti)