IDXChannel - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menyebut penjualan semen turun lantaran melambatnya pembangunan infrastruktur milik pemerintah.
Direktur Keuangan dan Risk Management Semen Indonesia, Sigit Prastowo mengatakan, industri semen domestik masih terkontraksi sebesar 2,5 persen year on year pada semester pertama 2025.
Meski demikian, segmen semen kantong mulai menunjukkan pemulihan dengan pertumbuhan permintaan sebesar 0,5 persen year on year. Namun, segmen curah masih terus mengalami penurunan cukup tajam hingga 9,4 persen year on year, yang disebabkan oleh perlambatan pembangunan infrastruktur.
"Volume penjualan SIG masih terkontraksi sebesar 7,7 persen year on year. Penurunan terbesar terjadi di segmen curah yang turun 13,2 persen, di mana SIG memiliki pangsa pasar tertinggi pada proyek-proyek pemerintah yang melambat pada 2025. Volume segmen kantong menurun 5,4 persen," kata Sigit saat acara Public Expose Live secara daring, dikutip Sabtu (13/9/2025).
Meski volume domestik melambat, kata dia, utilisasi tetap stabil akibat pertumbuhan ekspor yang kuat sebesar 24,9 persen year on year.
"SIG terus menjaga disiplin harga. Average Selling Price (ASP) segmen kantong meningkat 2,2 persen year on year dan relatif stabil dibandingkan semester II-2024. Ekspor juga menunjukkan tren ASP yang baik, dengan pertumbuhan 3,2 persen dibandingkan semester II-2024," kata dia.
Namun demikian, lanjut Sigit, blended ASP masih mengalami kontraksi dengan adanya peningkatan porsi ekspor yang memiliki ASP lebih rendah.
"Kami terus menjalankan berbagai inisiatif efisiensi yang berhasil menekan harga pokok penjualan dan beban operasional secara keseluruhan. Harga pokok penjualan mengalami penurunan sebesar 0,6 persen secara year on year," katanya.
Sementara itu, kata Sigit, dari sisi operasional, beban usaha berhasil ditekan sebesar 3 persen year on year didorong oleh penurunan beban distribusi, promosi, dan tenaga kerja.
(Nur Ichsan Yuniarto)