"Supaya berkembang lebih baik karena ketika IPO, ada standar tata kelola dan praktik usaha yang harus dipatuhi dan itu positif. Selain tentunya UMKM dan UKM jadi lebih memiliki akses permodalan, akses pembiayaan, dan akses pasar yang luas,” Teten mengungkapkan.
Hal senada disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam statement resmi yang disampaikan secara virtual pada kesempatan pencatatan saham perdana RAFI di BEI. Sebagai pionir dari waralaba kebab di dunia, SKB Food merupakan bagian dari ekonomi kreatif.
"Selamat kepada SKB Food dengan kode saham RAFI. Bangga banget dengan Baba Rafi, semoga SKB Food juga menjadi contoh bagi UKM dan UMKM Indonesia untuk naik kelas. Ayo UKM bisa! Dari lantai trotoar ke lantai Bursa. Dari gerobakan ke IPO,” ungkap Menparekraf.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan SKB Food menjadi emiten ke-800 secara total di Indonesia dan merupakan emiten ke-34 yang mencatatkan sahamnya di Bursa pada tahun 2022. "Upaya SKB Food ini menjadi satu milestone baru bagi perusahaan. IPO ini adalah awal baru. Bukan akhir dari perjalanan sejauh ini,” kata Iman dalam sambutannya.
Iman berharap kehadiran SKB Food menjadi warna baru bagi industri pasar modal Indonesia. Dengan segala keunikannya, SKB Food adalah UMKM yang mampu bertransformasi menjadi sebuah korporasi sehingga mampu melakukan IPO. "Semoga jadi inspirasi bagi lebih banyak UMKM dan UKM lainnya,” terusnya.